Monday, December 13, 2010

dua minggu penuh. janji.

permisi,
halo,
apa kabar?
lama tak bersua.
iya, saya sibuk.
bukan, bukan mencuekimu selama ini.
ya, itu dia. saya sibuk dan tidak ada waktu.
apa? saya kurang pintar mengatur waktu?
ya, kamu orang kesekian puluh yang berkata seperti itu.
oh tidak, saya tidak stress.
tidak sakit juga kok.
ya, doakan saja semuanya baik-baik ya.
tenang, tidak lama lagi jadwal saya kosong, ada dua minggu penuh untukmu.
ya, saya liburan natal. luar biasa, bukan?
tentu saja saya senang, bertemu dengan keluarga dan teman-teman lama. saya perlu itu.
oh, kamu harus pergi?
baiklah. sampai bertemu lagi nanti.
oh tidak, jangan pesimis seperti itu dong. saya janji. dua minggu penuh untukmu.
haha, ya selamat tinggal dan sampai bertemu nanti.

random talk between me and boons.
11:56 PM.

Tuesday, November 23, 2010

ahshit.
i just want to say shit.
please ignore the harsh language.
please.
shitshitshit.

okay enough.
err.. okay one more time.

ahshit.

capai

pernah merasa capai sampai kau ingin menangis?
tahu rasanya ketika air mata yang diharapkan malah tidak keluar?

lalu kau pun mencoba mematikan lampu,
dan menyetel lagu-lagu beralunan lembut,
berharap usaha seperti itu bisa membuatmu tertidur?
paling tidak, beristirahat?

tahu bagaimana rasanya ketika matamu tak terpejam juga,
dan kau pun terpaksa menatap langit-langit kamarmu yang gelap,
mendengarkan rintik air hujan yang turun tiba-tiba,
merasa intim dengan suara napasmu yang semakin berat,
dan kepalamu yang bertalu-talu?

di sini sekarang aku.
menatap layar ini kembali.
karena aku berusaha menangis dan tertidur,
tapi aku gagal.

12:46 AM
satu kata: capai.

Monday, November 15, 2010

quotation of the day

found this in one of my laptop's folder. what a mood booster for the day :)
come to think of it, this quotation makes me want to literally close the door, turn the lights off, and write. 

"Close the door. Write with no one looking over your shoulder. Don't try to figure out what other people want to hear from you; figure out what you have to say. It's the one and only thing you have to offer."
Barbara Kingsolver

Thursday, November 11, 2010

note to self.

oh.
hey agnes,
happy birthday ya sayang.
although i often push you too much, and sometimes too hard, 
just know that,
you're amazing just the way you are,
and
i love you.
have a best year ahead.

p.s:
maaf karena saya sempat melupakan ulang tahunmu. kalau bukan karena kalender desktop yang menandakan tanggal 11 november, mungkin saya ga akan nyadar.
kalau bukan karena teman-teman kosanmu yang tiba-tiba memberi surprise, mungkin saya juga ga akan nyadar.

Tuesday, November 9, 2010

role reversing

quoted from kompas.com, by a Srumbung villagers named Trimo:


"Memang begini dari dulu, Mas. Masa kita terus yang mengambil dari alam. Nanti kalau sudah waktunya, kita juga diberi lagi. Buktinya, bibit padi hidup, artinya kan alam juga menyisakan bekal untuk kita mulai baru lagi."


interesting point of view :)
oh, and an interesting fact as well of how the paddy stays green in midst of the ground covered by ash.


taken from:
http://regional.kompas.com/read/2010/11/08/16510143/Mengapa.Padi.di.Merapi.Tetap.Hijau

Sunday, November 7, 2010

first week after.

Tuhan, sebentar lagi kita akan bertemu.
dua setengah jam tanpa adanya kepentingan tersembunyi seperti minggu lalu.
kali ini, saya tidak akan lagi berdoa demi tertorehnya nilai A pada transkrip nilai saya.
kali ini, saya akan berdoa karena saya mau berdoa.


saya akan berdoa,
karena saya


kangen.

curhat doang - sesi II

kali ini, tercatat:
1:54 AM
7 Nov 2010
'Ruang umum' kosan dayung raya. di sebelah galon yang airnya terlalu cepat habis karena selalu ditampung para penghuni kosan. berdua bersama manusia bernama Idul Futra yang lagi mengerjakan tugas (?) agamanya.


saya sendiri, sedang mengerjakan tugas SHI saya. Sistem. Hukum. Indonesia. tugas kali ini adalah membuat essay mengenai kebebasan pers. Saya pun mulai mencari-cari kasus pers apa yang kira-kira menarik dibahas dengan sudut pandang hukum. sejujurnya, saya baru saja recovery dari kenistaan efek samping dari UTS yang lalu. apa daya, saya diingatkan kembali akan adanya kenistaan lain yang mengambil rupa: TUGAS SHI. jengjengjengjeng.


melihat-lihat kasus kebebasan pers yang ada, berarti melihat-lihat juga kenyataan mengenai penindasan pers, penganiayaan pers, dan lain lain, berarti juga membuka mata kepada konsekuensi menjadi seorang jurnalis di masa depan.


anyway anyhow, di tengah-tengah usaha saya memahami kasus A.A Gede Bagus Narendra Prabangsa ataupun kasus Fuad Muhammad Saffrudin, ataupun UU KUHP dan tetek bengek hukum lainnya, saya terpikirkan akan memunculkan sebuah karakter fiktif.

presenting, seorang jurnalis labil bernama Nini (i have no idea how i came up with that ridiculous name). Nini adalah seorang fresh graduate jurusan Ilmu Komunikasi-Jurnalistik dari salah satu universitas ternama (?) yang terletak di suburban Jakarta, yang (katanya) merupakan anak dari sebuah perusahaan penerbitan besar di Indonesia serta (katanya) mempunyai rektor seorang fisikawan terkenal.
okay, enough with the sarkasm.


berikut ini adalah komentar-komentar labil Nini saat lulus dan hendak menapaki dunia jurnaslitik profesional.


komentar 1: Aduh, serem ya jadi jurnalis, sering jadi target pembunuhan, hiih (sehabis mengerjakan tugas essay SHI mengenai pembunuhan dan penganiayaan wartawan)
komentar 2: Aduh, males juga deh kalo tengah malem gitu gue disuruh ngeliput. apalagi sendiri. haduh. 
komentar 3: Aduh, gila juga kali ya, gue bisa item lama-lama kalo harus ngeliput pas siang-siang terik gitu kaan. haduh.
komentar 4: Aduh, gue gak bisa dong dituntut untuk bikin berita dalam waktu beberapa menit doang.
komentar 5: Aduh, panas ah berdesak-desakan di tengah-tengah wartawan lain. pengap.
komentar 6: Aduh, kalo gue lagi PMS gimana? gue gak bisa ngapa-ngapain kalo lagi PMS, bawaannya mau tidur mulu.
komentar 7: Aduh, kalo gue lagi ngeliput terus digodain cowok iseng gimana? aduh.
komentar 8: 


kayaknya perlu saya hentikan sampai komentar 7, sebelum karakter Nini saya menyulut emosi orang-orang yang membaca. (ya, saya yakin, karakter saya itu sangat menyebalkan dengan segala ke-haduh-haduh-annya itu. saya aja yang ngetik sebel.)


akhirnya, Nini tidak tahan dan merasa tidak kompeten untuk menjadi jurnalis, maka ia pun memutuskan untuk menjadi akuntan di perusahaan keluarganya. (tidak ada maksud menghina profesi tertentu ya)
the end.


apasih? pasti banyak yang menaikkan alis, mengembangkan hidung, mencibir, mengernyitkan dahi, lalu menggelengkan kepala sehabis membaca tulisan saya ini.
wajar.
karena itu juga reaksi saya saat membaca ulang tulisan ini.
tapi saya butuh pelampiasan karena penat belajar, dan for the record, karakter Nini itu tidak mencerminkan saya ya. oh no, itu cuma hasil imajinasi saya (yang dangkal).


anyway, back to work.
essay saya baru mencapai satu halaman dari tiga halaman yang seharusnya.
huh-hah-huh-hah!

Thursday, November 4, 2010

curhat doang.

tercatat:
03:01 AM.
4 Nov 2010.
kamarnya si Laurencia Andala.


***


segelas kopi hitam yang tinggal ampas.
sebungkus roti sobek yang awalnya berisi enam, kini sisa dua.
tumpukan kertas di sekeliling, berantakan, lecek.
laptop yang menyala full sejak pagi.
otak yang penat.
mata yang merah dan berkantung hitam.
selimut menyelimuti tubuh, berusaha untuk tidak masuk angin.


padahal ini UTS.
Ujian Tengah Semester.
semester ini baru mencapai tengahnya saja, dan kondisi saya sudah seperti ini.
bagaimana dengan UAS?
Ujian AKHIR Semester?


masih perlu mengejar IP?
walau saya tahu itu tidak begitu berarti?


tampaknya, masih.
saya harus mempersiapkan diri untuk malam-malam panjang lain yang seperti ini.
huh-hah.


oke, kembali ke hapalan. curhatnya sampai di sini dulu.
huh-hah.

Saturday, October 30, 2010

MAINSTREAM

Tidak. Aku sedang tidak jatuh cinta.
Tapi mengapa kau tersenyum-senyum?
Ada sesuatu yang lucu.
90% orang tersenyum karena jatuh cinta, tahu.
Tapi bukan aku. Aku si 10% sisanya.
Kau tidak normal.
Gara-gara aku tersenyum karena sesuatu yang lucu?
Karena tidak jatuh cinta.
Kau selalu jatuh cinta ya?
Hey, kenapa kau malah balik bertanya?
Ups, maaf.
Maaf tidak cukup. Kau menyinggungku.
Aku menyinggungmu? Mengenai jatuh cinta?
Ya.
Kau pikir kau tidak menyinggungku saat mengataiku tak normal?
Tidak.
Mengapa bisa?
Karena cinta lebih sensitif daripada kewarasan.
Kau gila.
Nah, kalau kau berkata begitu aku tidak tersinggung.
Biar kutebak. Karena kewarasan tidak lebih penting dibanding cinta?
Ya. Aku gila dan kau tidak pernah jatuh cinta. Kau harusnya malu.
Baiklah. Tapi tadi kau juga mengataiku tidak normal karena tidak jatuh cinta.
Lalu?
Berarti mereka berhubungan.
Ya, mungkin aku salah bicara. Maaf.
Ha. Kau mengakui kesalahanmu! Berarti tadi kau salah! Kau harusnya malu.
Tidak, karena aku salah dan aku gila. Sementara kau, kau tidak jatuh cinta. Kau yang seharusnya malu.
Kau sinting.
Wah, terima kasih banyak.

---ooo---

nyes.
30okt2010 - 8:50 PM. ketika jatuh cinta menjadi prioritas.

ket* mainstream: the common current thought of the majority.

Indonesia?

Mata-mata itu memandang kosong
Tak percaya bahwa dalam sekejap semua bisa menghilang
Pakaian ini telah mereka pakai selama tiga hari
Basah, lalu mengering kembali
Anak-anak menangis, merengek minta disuap
Andai saja tanah bisa dimakan, mereka akan menyajikannya di atas piring emas,
Yang penting mulut-mulut kecil itu puas.
Getaran demi getaran sudah bosan mereka rasakan,
Jika kecil, biarlah cepat berlalu.
Jika besar, mulut komat-kamit, mata terpejam,
Berharap Ia mau mengampuni semua dosa dan hina.
*
Di tempat lain,
Beberapa anggota dewan sedang berunding,
Wajah mereka tampak serius.
Tampak seolah sedang berusaha memecahkan sesuatu,
Hingga seseorang berucap dengan keras, “Oleh-oleh apa ya yang enak buat biniku?”
Satu kalimat terucap saja, lalu semua tertawa menimpali dengan jawaban-jawaban yang lucu.
Mereka tertawa, mata mereka menyipit bahagia, sementara mata-mata yang disana sembap habis membuang tangis.
*
Beberapa anak muda di mal mewah ibukota sedang bersosialisasi.
Tangan mereka sibuk menggenggam blackberry,
Benda ajaib yang sanggup membuat mereka tak melakukan apa-apa seharian.
“Di Mentawai barusan tsunami loh. Merapi juga meletus. Di twitter heboh deh.”
“Aduuuuh serem banget. Mau kiamat kali ya.”
Pekikan kecil terdengar, mata-mata itu terbelalak lebar.
*
Di luar sana, jauh di sana, melintasi batas,
Seorang penyanyi turun dari panggung, menyelesaikan serangkaian tur konsernya.
Dengan cepat ia merogoh blackberry,
Lalu mengetik : Just heard of the tragedy in Indonesia. Pray for Indonesia. We love you.
Tak lupa tanda pagar tersebut ia cantumkan. Hashtag. Hashtag. Hashtag.
Setelah itu, ia menyulut rokoknya, lalu tersenyum menyambut penggemar-penggemarnya.
Ia mungkin lupa akan apa yang ia ketik tadi.
Yang ia ingat hanyalah bahwa ia up to date.
Anything for good publicity.
*
Malam mendekat, beberapa mahasiswa sedang berkumpul.
Tangan mereka juga menggenggam blackberry, sebuah gadget keramat.
Mereka menggerutu. mengkritisi. Merasa pintar. Berkoar.
 “Anggota DPR malah ke luar negeri? Makan tuh perwakilan rakyat!”
“Mana presiden kita? Mana? Pasti lagi nyanyi di Vietnam.”
“Malu gue sama Negara ini. Malu.”
“Apa perlu kita demo saja mereka?”
Keesokan harinya mereka akan memegang pengeras suara,
Lalu duduk berjam-jam di depan gedung beratap hijau itu.
Entah apa tujuannya.
Menyadarkan para tetua? Sia-sia. Mereka sesungguhnya tahu itu.
Tapi lebih baik tersulut emosi daripada duduk di kelas, mendengar ceramah dosen yang menurut mereka sampah.
Karena mereka kritis. Karena mereka idealis.
*
Media berlomba, bersaing memberi informasi dengan cepat per detik.
Organisasi masyarakat, para pengamat sosial dan politik saling berdebat,
Berdiskusi di dunia nyata dan maya.
Tak jarang tuduhan, cacian, makian terlontar,
Nama-nama disebut sebagai penyebab bencana.
“Usir mereka dari Indonesia, niscaya bencana usai!”
Begitu besar keinginan untuk menyucikan diri, hingga melampaui batas-batas logika.
*
Malam sampai, jalanan ramai.
Macet, lebih tepatnya.
Hujan lebat memang tak pernah lagi membawa berkah layaknya dulu.
Wajah-wajah kurus tersebut memantengi layar televisi 14 inci di warung kopi,
Menggeleng, berdecak, tapi tahu tak bisa berbuat apa-apa.
“Subhanallah”
Tapi mereka hanya mengurut dada, tahu semua sia-sia.
 “Kita rakyat kecil, bisa buat apa?”
*
Kembali ke wajah-wajah kotor yang sedang menatap langit malam, menunggu bala bantuan terjun bebas dari atas sana.
Mereka tak peduli pada blackberry,
Italia, Vietnam, Yunani, para wakil rakyat,
Artis siapa yang mendoakan mereka di situs-situs maya,
Public figure mana yang tertuduh sebagai pemicu bencana,
Cibiran, kritikan, skeptisme masyarakat,
Mereka tak peduli.
Mereka hanya ingin makanan.
Minuman.
Obat-obatan,
Serta rumah baru.

Mulut- mulut kecil itu masih merengek
Mata-mata itu kembali berair,
Bertanya-tanya apa dosa besar yang sekiranya telah membuat Sang Khalik murka.
Sayup-sayup terdengar harapan yang belum termanifestasi, masih kasat dalam hati.
Hiduplah Indonesia Raya.
Walau rupamu sudah tercoreng moreng,
Tetaplah hidup.
Nyes.
28okt2010. 4:22 AM.
Pasca gempa&tsunami Mentawai, Erupsi Gunung Merapi, dan Banjir Jakarta.
Bukan skeptis. Kritis. Apalagi anarkis.
Hanya sedang ingin menulis. Peace! J
.

Wednesday, October 20, 2010

acuhkan.

Terkadang, ketika harga diri sudah tak bisa lagi dipertaruhkan, kita hanya bisa diam.
Hilang akal,
Tersesat dalam pemahaman sendiri akan sesuatu yang abstrak.
Ketika itu, sedikit berharap kita mencoba mengatur Sang Waktu,
Berharap ia sedang lengah dengan segala batasannya,
Sehingga kita bisa menyelip masuk dan memutar setirnya, menjauh dari masa kini, menjauh hingga menjejakkan kaki di suatu waktu dulu.
Waktu dimana kita belum sadar akan ego dan ambisi kita, serta masih bertindak dengan hati nurani.
Masih polos. Lugu. Naïf.
Peduli setan jika tiga kata di atas dekat dengan pengertian kata ‘Bodoh’, yang jelas hidup terasa lebih less complicated saat itu.
Senyum yang ditampilkan belum mengandung konspirasi, ataupun kemunafikan yang tersirat.
Kata yang diutarakan murni menjawab. Tulus dengan maksud dan pesan yang ada. Tidak ada kebohongan di baliknya. Tidak ada pula kepentingan yang melampaui makna.
Bodoh.
Sekarang? Kita kira sudah maju. Sudah dewasa. Hah. Dewasa. Terus saja bermain kata, mengaku sudah matang. Mengaku dewasa.
Buktikan kedewasaanmu. Itu mungkin yang diteriakkan para sesepuh itu. Geli mereka melihat diri kita yang labil ini bertingkah.
Kita menuduh mereka kolot, menuduh mereka hidup di masa lalu. Kita memberontak, berusaha meluruskan pikiran mereka yang menurut kita terlalu lurus.
Padahal yang salah selama ini adalah pikiran kita yang terlalu belok. Emosi kita yang berapi- api tanpa bisa ditahan.
Padahal mereka benar, para tua- tua itu.
Kita boleh bergerak, maju, tapi apa memangnya yang mau kita capai? Citra? Keadilan?
Citra bukan hanya masalah kita. Tetapi juga masalah tua- tua itu. Untuk hal yang itu kita setara. Untuk hal yang itu, bolehlah kita maju dan mengacungkan jari kita ke hadapan wajah mereka sambil tertawa mengejek.
Atau keadilan, menurut kita. Ah, alasan klise yang menunjukkan kepolosan kita, bahkan sebenarnya melucuti harapan terdalam kita. Jujur saja, di jaman apa kita hidup? Ketahuilah bahwa konsep adil hanya sebuah idealisme tak nyata. Sejak dulu juga begitu.
Patutkah kita mengumbar banyak harapan meski sebenarnya tahu bahwa itu sia- sia?
Bukankah kita malah mempertaruhkan ego? Nasib? Nyawa?
Tak ada yang bisa kita ubah. Kecuali kita Tuhan, ataupun sesepuh tua yang di sana, yang memegang kendali akan kehidupan.
Pada tahap ini, semua kembali lagi ke awal. Berharap Sang Waktu sedang lengah, sehingga kita bisa memutar arah dan mengatur alur nasib kita ke depan.
Mungkin kita bahkan akan menciptakan diri menjadi tumbuhan saja, karena menjadi manusia terlalu membingungkan. Karena menjadi manusia malah kerap disamakan dengan binatang.
Ya, andaikan saja Sang Waktu lengah. Betapa mudahnya.

(dayung raya 11a)
(tengah malam),
(mood jelek),
(berputar- putar),
(sesungguhnya cuma gatal ingin mengetik),



(acuhkan).

Tuesday, September 21, 2010

i'm not good at making titles.

seringkali saya menulis sekedar untuk bertanya
segala macam pertanyaan
berharap ada yang bisa menjawab,
berharap manusia yang menjawab,
bukan sebuah mesin pencari maya.
berusaha menyelidik,
masih adakah peduli?

tapi ah.
memang ada yang mau menjawab?
lebih lebih, memang ada yang mau membaca?

tak lebih saya bertanya pada udara kosong.
pada musik yang tak memainkan satu nada pun yang saya mau.
pada layar petak ini, yang tetap sama jika tidak saya atur.
pada bebayang bulu mata saya yang menghalangi jernihnya pandangan.
saya bertanya pada benda mati.
saya bertanya untuk sia sia.
untuk tidak mendapat jawaban,
dan menjadi lebih bingung lagi daripada sebelumnya.

bagaimana jika lain kali saya menulis untuk menyuruh saja?
untuk memerintah?
atau untuk mengungkap sebuah titik?
ah
lihat, baru saja saya bertanya lagi.

Friday, September 10, 2010

it's a metaphor, people.

i only have one question.
who is less fortunate,
a person who never get to taste a cheesecake at all,
or the other one who taste a lot of it but one day ate the wrong one
and fell sick?

get it?
no?whattheheck.
i don't expect anyone to get it anyway.

Thursday, September 9, 2010

mencoba memenuhi pintamu

Mau memintaku menulis tentang cinta?
masih saja?
mengapa?
sudah pernah kukatakan dulu, aku tak mengerti
tak mengerti makna yang dalam dari kata berhuruf lima itu
tak mengerti bagaimana bisa dua orang bisa kehilangan akal sehat dan dikendalikan emosi
tak mengerti bagaimana bisa ada istilah- istilah seperti,
"Cinta itu buta"
"Hati melambung"
"True love"
dan, ya Tuhan, baru saja aku melihat ke televisi di depanku
dan ada sebuah drama Korea berjudul
"Down with love"

apa yang selama ini terjual?
apa itu cinta?
yang kukenal hanyalah kekaguman
yang kusaksikan hanyalah nafsu
Apa benar yang ada hanyalah perasaan komersial yang dangkal?

suka-sayang-cinta
begitu siklus perasaan, kata mereka
aku tetap tak mengerti
kuharap aku normal dengan segala ketidaktahuan dan ketidakmengertianku
aku bahkan tak bisa menakar dengan tepat dimana kedudukanku.
suka?
katanya terlalu dangkal. terlalu "judge a book by its cover"
sayang?
katanya sih setingkat lebih tinggi.
cinta?
ah.
terlalu banyak "katanya"
terlalu banyak definisi
terlalu banyak subyektivitas
terlalu berlebihan, menurutku.

mungkin suatu hari aku akan dibungkam olehnya
mungkin suatu hari ia akan berkata,
"Kau lihat? sudah pernah kubilang, jangan sok tahu."
mungkin suatu hari aku akan bersikap eksklusif dan merasa dunia memang hanya milikku dan miliknya.

ah, tapi,
kembali lagi, aku bosan dengan dugaan dan prasangka.
karena keduanya berasal dari pikiranku sendiri
dan bukankah sudah kubilang tadi,
bahwa aku tak mengerti?

baiklah.
kau puas?
apakah kini aku memenuhi permintaanmu?
ya, aku tahu kau menyesal telah meminta,
karena kini kau malah semakin bingung.

tapi bukankan sudah kubilang tadi,
bahwa aku tak mengerti?

just sharing.

Room eleven- Lalala Love
I can't write about love no more
I should be feeling sad
Now I know it wasn't you
Who drove me mad
It was that chemical stuff in my head

Oh lalalalalalalalala
Phenylethylamine
Can't get enough
Oh oh lalalalalala l'amour
Noradrenaline
Je comprends

Lalalalalala Liebe
Endorfine

Ich kann nicht genug bekommen

When they've just arrived
I know exactely when
Oh I'm feeling so alive
But I know when they're gone again
I have to find me another man

Lalalalalalala
Phenylethylamine
Can't get enough

Oh oh
Hmmmm!
Lalalalalalala

Lalalalalalalalala
Phenylethylamine
Can't get enough
No lalalalalalalalalalalala
Lalalalalala love love love love love

Lalalalala oh can't get enough
Ik kan er niet genoeg van krijgen

La lalalalalalalalalalala
Oh lalalalalalalala love love

heck yeah.
so that's the bloody villain all along.
Phenylethylamine and friends, you ruin my world.

Saturday, September 4, 2010

ya, mohon dijawab.

wajah- wajah itu..
siapa tak tahu mereka?
toh kami jugalah yang mencentangi wajah- wajah itu,
dahulu.
ya, dahulu,
dan mungkin sekarang kami menyesal?

ya, sekarang,
sekarang penuh dengan argumen payah.
katanya berpendidikan,
hey para pemilik nama lengkap bergelar panjang,
kini gaji besar pun mulai dipertanyakan.

kau mengatasnamakan negara,
ibu pertiwi,
tanah air!
demi apa?
kepentingan pribadi semata.
kesenangan diri.
dengan memakai topeng kebajikan,
tameng malaikat pembela keadilan dan kesejahteraan,
kau bersembunyi di belakang mobil miliaran rupiah
dan kolam renang yang multifungsi sebagai pemadam kebakaran

sungguh, kami tak habis pikir, pak.
mengapa semakin hari tak ada lagi yang logis?
tak masuk akal?

apa kami salah?
mohon dijawab,
apa kami yang patut dicerca,
karena telah memilih dengan gegabah?

Tuesday, August 31, 2010

patut atau tidak. itu saja pilihannya.

kalau dipikir- pikir, saya bukan tipe mahasiswa rajin yang membuat tugas jauh- jauh hari sebelumnya.
bukan tipe mahasiswa yang mengangkat tangan setiap kali dosen bertanya,
saya bahkan terlalu ragu untuk melakukan hal dasar seperti bertanya.
sebagian mental saya masih terjajah stereotip masa lalu, mental terjajah. mental malu-bertanya-tak-peduli-sesat-atau-tidak-di-jalan-toh-semua-ada-di-tangan-Tuhan.

saya juga bukan tipe mahasiswa seperti yang ayah saya nasihatkan, "Malam sebelum ada kelas besoknya, kamu buka ensiklopedia, atau baca- baca diktat dan buku pegangan mengenai topik yang akan dibahas besoknya, kan udah ada GBHPnya."

bukan, oh bukan, sama sekali bukan.

saya bahkan bukan tipe mahasiswa yang dengan mata melek memperhatikan tiap kata yang diucapkan dosen di kelas.
tapi saya juga terlalu malas untuk cekikikan bersama teman- teman saya yang lain, menggosipkan apa yang lagi hot di situs- situs pertemanan bergambar burung (atau paus yang kadang muncul jika si burung sedang rehat.)
saya hanya duduk diam, mengkhayal?

patutkah saya menggantungkan cita- cita saya setinggi langit?
bermimpi mengacungkan kartu keramat tersebut sambil memamerkan senyum sok penting saya sambil berkata, "It's fine, i'm with the press."
patutkah?
patutkah saya berada di barisan orang- orang tersebut yang mempertaruhkan nyawa demi menyebarkan kebenaran bagi masyarakat awam?
patutkah saya mengetik kata dan membongkar kasus jika sekarang, di jam 2 subuh,
saya masih di depan laptop mengetik tulisan bodoh ini?


tell me,
patutkah?

Monday, August 30, 2010

tukang ojekpun tahu

Malam yang dingin dan angin yang bertiup sepoi-sepoi,
perjalanan limabelasmenit setelah seratusduapuluhmenit yang kuhabiskan di depan sebuah benda portabel berbahan metal itu.
seratusduapuluhmenit yang kulewati dengan hati yang, tak bsa kupungkiri, panas.
seratusduapuluhmenit dimana wajah kasihan itu terpampang di depan mata,
sumpah serapahnya pun mau tak mau terbaca olehku yang tak buta aksara ini.
ya, mataku panas.
ya, hatiku panas.
tapi apa daya, aku ingat sebuah kalimat sederhana yang telah kudengar sejak kecil dulu,
"Kasihilah  musuh-musuhmu."
hanya bisa menelan ludah, aku menggerakkan jari dan menutup layar itu,
layar yang penuh makian dan hinaan
layar dimana pose dirinya tertera, pose yang mungkin menurutnya keren
senyum yang mungkin menurutnya mempesona.

kembali ke yang limabelasmenit
limabelasmenit yang dingin di atas jalanan aspal yang berlubang di sana sini
seorang tukang ojek sebagai teman bertukar cerita
dan motor bebek tua sebagai media pendukung cerita.

"Saya ndak ngerti. apa salahnya hidup damai?" begitu ucapnya, aku masih ingat.
"Toh ndak ada satu dari kita yang benar- benar benar, ya toh?" ucapnya dengan nada santai. ia berusaha menghindari bebatuan dan lubang- lubang yang terhampar di depan, berusaha menjaga agar aku tidak mengaduh.
aku mengangguk, walau ia tak bisa melihatku.
"Jalanan kenapa jelek sekali ya?" ia mengeluh sedikit, mungkin capai menghindar ke kanan dan kiri.
"Kalo saya sih cik, lebih suka menghormati satu sama lain. ya kayak ginilah, cik agamanya Keristen, saya Muslim, tapi toh kita bisa ngobrol tanpa saling menghina. mau Yesus, mau Muhammad, sama saja lah..."
saya kembali mengangguk, lalu menambahkan, "Yah, andai saja semua orang berpikir kayak om.."
ia tertawa. sebuah lubang di depan berhasil ia hindari.
"Menurut saya itu sih bodoh namanya, cik. bikin capek diri sendiri."
dan ia tertawa lagi, kali ini bukan karena lubang, tapi karena mengapresiasi perkataannya sendiri.
"saya aja tahu loh, kenapa mereka ndak ya?" ia menambahkan.

aku mengangguk kembali dan tersenyum.
walau ia pasti tak melihatku, dan mungkin bertanya-tanya apa aku tersinggung sehingga diam saja. topik perbincangan malam ini cukup sensitif ternyata.
tapi tidak, aku tidak tersinggung.
aku hanya kagum akan sebuah nalar yang sederhana dan logis.

benar, ia saja tahu loh.
tukang ojek saja tahu.

kenapa kalian tidak?

?

memang betul kata mereka.
cinta adalah parasit.
sedikit demi sedikit ia menggerogoti kehidupan
setiap amunisi senyum ia habiskan
setiap canda tawa dan selera humor menjadi garing
setiap kata yang tertulis menjadi manifestasi kenarsisannya,
tanpa sengaja lima huruf itu ada di setiap sudut kertas.
dengan sengaja, mungkin, ia mendistorsi tiap mimpi yang seharusnya kreatif dan orisinal  menjadi sebuah stereotip dangkal.

namun

puji Tuhan yang menciptakan alam semesta,
kini lima huruf itu terhapuskan.
entah penghapus siapa yang kupinjam
mungkin sang pemilik sekarang sedang mencarinya.

aku memang tak pernah membeli penghapus,
karena aku tak berniat menghapus.
tapi sekarang telah tiba saatnya,
agar lima huruf yang biasa menempati tiap sudut kertas,
semua pujian dan dambaan yang dahulu menyerap tiap hembusan nafas,
semua kedangkalan yang terus berputar menjadi satu lingkaran setan,
menjungkirbalikkan perasaan,
mempermainkan air mata yang mulai langka,
ya.
telah tiba waktu baginya untuk menghilang,
untuk dihapus.
peduli setan apakah penghapus itu pinjaman atau milik pribadi.

yang penting
adalah,
hapus.
hapus.
hapus.

ah, kertas itu kini kosong. senang rasanya.

menjadi penguntit

disini aku
di belakang benda metal ini, terpaku
menjadi penguntit
walau aku pun tak mengerti mengapa

batasan normal kulangkahi
hingga garis kewarasan mulai kabur
ceritamu dan ceritaku melebur menjadi satu
terserap aku dalam satu pusaran itu
satu dunia. dua cerita. berbeda. satu rasa
merasakanmu
merasakanku

padahal apa yang kulakukan?
aku hanya disini,
di belakang benda metal ini,

menjadi penguntit.

Wednesday, August 25, 2010

heartofworship



when the music fades
all is stripped away
and i simply come
longing just to bring
something that's of worth
that will bless your heart

i'll bring you more than a song
for a song in itself
is not what you have required
you search much deeper within
through the way things appear
you're looking into my heart

chorus
I'm coming back to the heart of worship
and it's all about you
It's all about you, Jesus
I'm sorry Lord for the things i've made it
when it's all about you
it's all about you, Jesus

King of endless worth
no one could express
how much you deserve
though i'm weak and poor
all i have is yours
every single breath


continuously listening to this song.
i am completely speechless when it's all about you, Jesus
:)

Tuesday, August 24, 2010

yang kupuja.

Bukan nyanyian
pujian
sembah syukur
tangan yang terangkat
wajah yang menengadah
roti serta anggur
air mata yang terjatuh pelan
atau lidah yang berkelit,

hanya sebuah kata rindu
padaMU yang kerap kulupakan

Sunday, August 15, 2010

things that i can be thankful of?

i was feeling a bit pathetic about myself for the last few days. sure, i had some busyness at the campus, but then after that, i got nothing else to do. so i went to the mall and spent hours sitting there in the most crowded part, brain walking. drop a tear or two. no smile. got people looking weird at me.
i was a mess.
than i went to the restroom and caught a glimpse of my reflection on the mirror. an ugly girl with messy hair and miserable face expression was starring back at me. i laughed to see such an ugly face, and figured out i can't be this pathetic. so i took out my cell phone and start writing something unnecessary.
really unnecesarry and a little cheesy.
but well, i guess i am one of those cheesy-kind-of-person. so ah whattheheck.
here it is:

things that youcan be thankful of:
  1. you have your leg to bring you around! imagine if you're lame! (wrote this right after i saw a girl having to walk around the mal with crutches.)
  2. you still have a mother and a father. you get to hug them anytime you come home! some people don't.(wrote this after i was being reminded by myself that some of my close friends aren't that lucky when it comes to family fulfillment.)
  3. you get to continue your study at a university. some people don't. heck, a lot of people don't!
  4. you are not crazy. your brain is working perfectly fine, so that when you face problems, you won't be mad and go nuts. you'll handle it with your mature thoughts.
  5. your education is being paid a group of people! some people must work extra hard just to stay in theirs!
  6. you have a job and that shows how mature you are. some people don't even have anything to do!
  7. you get high scores on your exams. some must face the fact that they're incapable of knowledge. some drop out from college. some get their life messed up and never get to be successful in life. 
  8. you're not making your parent's life hard. instead, you're kinda' giving them a breath of fresh air. do you know how noble your action is?
  9. you're good at singing. some people must close their own ears just to sing. 
  10. you're not bad at english. well at least you're kinda' good not to fail the exams. that stuff can actually make you look a bit intelligent and somehow...modern.
  11. you have a GOD nes. some people don't. and they can get really crazy when they're depressed, because they have nowhere to turn to. they end up killing themselves with a large amount of medicines, or a gun, or a free fall from the roof top.
you are lucky.
SO WHAT if it's love. as people usually say, there's a lot of fish in the water! :)

yes people, so the core of the pathetic-miserable-face is, once again, arrrggh love life.
please understand if this post may sound a little narcissistic, i need 'em to boost my mood up.

Saturday, August 14, 2010

angelsindisguise

maybe angels in disguise really do exist.
they barge in to you unexpectedly, when you're on your most breakdown.
they don't care if you're pathetic
if you spent a whole box of tissue to wipe away your stupid tears
if you look ugly with -what's-left-of-your-mascara- running down your cheek
or if you spend a lot of your monthly allowance on high fat snacks to accompany your moans

they're there to listen.
they don't ask you not to be you.
they're just there.
offering ears to listen.
and shoulder to cry on.
they won't say a word if you don't want to.
they will say one word that will lift you up when you need them to.

they smile
and say "everything's gonna be okay"
or they tell you the truth
and not complain if the truth they're saying will make you cry more
and keep them locked inside your pathetic world even more.

time don't keep them on schedule
so that they will leave you in the middle of your crying
or that they will cut your words down when you're confiding to them
they will be there till you're sick of them and ask them to leave
and they won't be mad at you if you do do that
because they understand.

they offer hope
and not sweet lies

and after you're awake
you won't find them anywhere near you
because they're out there,
helping another broken souls just like you

but hey, they won't leave you alone
they leave you their halo
so that when you look really closely at your upper head
you'll see it shining
and you'll know that you're not just dreaming about them.

late night imagination.
corrine may - angels in disguise playing on winamp.
no freakin' wonder.

Friday, July 30, 2010

janji manis

(smiling)
(smiling)
(eyes sparkling)
(hands behind)
(smiling)
(scent of hedonism)
...
heeyy agneeeesss, this is funny, i was googling some random fashion stuffs and somehow i just came up with this wonderful ideaaa...
that,
when i receive my next salary, which is next month,
.......
(drum rolls)
(cheesy fireworks)

WE GO SHOPPING!
whaddaya think? huh? huh?
let's shop till we (not so) drop!
huh?
come ooonnn
yeeaaaa?

(big smiles)
(eyebrows lifted)
(another really big smile)
(long moment of silence)

okay, whatever, so here's a new homework for you: start making a (not so) long list of new badly wanteds, but keep it under budget, kaay?
kaaayy?
kaaaaaaayyyy?

(no significant reaction whatsoever)

hey i promise you this, nes. we'll go shopping. next month.
for sure.

(smiling)
(smiling)
(leaving)
(scent of broken promises)

Monday, July 26, 2010

maaaaf!

hey G.
sorry for screwing up our daily date (again) with all my dumbest excuses.
my bad.

craving for egg tarts :'(

egg tarts. egg tarts. egg tarts.
damn i see egg tarts all around me.
egg tarts please fly yourself to me,
let me eat you gently
and then keep you in the fridge only to be digested the next morning.
oh egg tarts.
egg tarts.
egg tarts.
why is it so hard to find a piece of egg tart in Gading Serpong?
eeeeerrrrrhhhhhhh
EGG TAAARTSS!!!!

That’s just me, in Love

last night (or today?) i couldn't sleep. Sooo i stayed up 'till two in the morning writing this piece of i'm-not-really-sure-of-what-this-thing-is-actually.
well, i'm not being in love and all that,
this is just another way for me to avoid boredom and seasonal insomnia. get it? seasonal insomnia. insomnia musiman, it comes and goes without being consistent and so on,
...
OH WHATEVER NES.

I know it’s stupid,
But here I am again, writing silly love songs.
I know it’s cliché,
But love does not seem to be boring right now.
I know you’re probably broken hearted,
But hey, I’m simply heart lifted.

Don’t be sick by the L word I keep repeating again and again,
Don’t throw up on the hope I build passionately,
Don’t punish me for smiling all day,
And sometimes looking at the thin air for quite a time,
Because that’s where I best see his reflection, vividly.
Yeah, the thin air, honey.

You can accuse me of being crazy.
You can accuse me of wasting so much paper,
And contributing a hundred more reasons to damage our beloved earth.
But that’s just me, in love.

Now I’m asking you,
Have you?
Have you ever been in love?
Or are you being simple and not as dramatic as I am?
But you do know that feeling inside, don’t you?
Even though you don’t express your feeling through a piece of paper,
Or admiring the sky for being so blue it reflects his face,
But I know you know.

So, here it is.
a little clarification to light up your understanding towards me.
I am alright. I am not being weird and all that.
That’s just me, in love.

Saturday, July 24, 2010

love simplicity

I once asked to a best friend,
"How is it possible to write and to speak about love without making it sounds so cliche?"
and she said,
"Just keep it simple."

.

Rindu kangen miss you
Satu rasa yang melingkup kalbu
Berbagai cara untuk mengungkap kata
Tak terbaca, tak terkira

Biarlah tangis yang memperjelas
Apa yang kau pikir tak pantas

Sebuah Permohonan Maaf

Kamu capai Nes?
capai dengan tuntutan?
capai berusaha menunjukkan dirimu di tengah dunia yang ragam ini?
Dan aku,
Dengan tidak pekanya turut memecutimu
Memaksamu berlari lebih cepat dari kemampuanmu
Memakimu ketika gagal
Lalu mengelabuimu dengan impian serta ambisiku sendiri
Aku tahu kamu capai
Menghela napas dengan susah payah setiap kali kamu melihat cambuk perfeksionis itu
Ngos- ngosan mengejar ketinggalanmu
Berusaha hidup sesuai ekspektasi dunia
Dan ekspektasiku

Padahal

Aku yang seharusnya memberimu kedamaian
Aku yang seharusnya menghiburmu ketika jatuh
Aku yang seharusnya tahu kekuranganmu dan semua batasanmu
Aku yang seharusnya mengerti keseluruhanmu

Maaf, Nes
Tolong, lain kali berteriaklah dan menjeritlah setiap aku mulai berambisi liar
Menangislah lebih keras
Agar aku bisa mendengar kejahatanku sendiri
Buah dari emosi sesaatku yang tertipu imajinasi dan asumsi masa depan yang dangkal
Karena aku tidak tahu bagaimana cara menyadarkan diriku sendiri
Karena aku begitu rendah
Dan dangkal
Dengan menganggap bahwa apa yang dunia inginkan adalah yang terbaik
Dengan merasa bahwa mereka tahu apa yang terbaik untukmu
Dengan tidak mempercayaimu
Dan tidak mengindahkan setiap ambisi dan impianmu sendiri

Maaf, Nes
Silahkan tampar aku jika kamu mau
Aku sadar,
Aku layak.

Friday, July 9, 2010

another random wish

wake me up when life is easy with money spreading around the streets and love is a real thing instead of fairytale.

untitled

Blank.

You took away my creativity

You took away my sanity


I am trying not to be carried away

But you lift me off the ground

Off the earth

Off my so called known life

And you took me high

Higher

To my most crazy dreams

My illusion

Every fantasy I’ve ever had


Then you wiped away those lonely nights

Endless cry in the back of the bus seat

Moans and complains and bad dreams

All the prayers and wishes I’ve lifted to the heaven


You came

That’s all it takes,

And everything just turns out right


Now listen, I only have one thing to ask from you

You can take me high, higher, to the highest end

But just don’t let me slip off your hands

And fell to the ground.

Thursday, June 24, 2010

euforia.

tangan terkepal
mata melebar
mulut menganga
uang sudah banyak melayang
tapi niat tetap matang
sang jagoan harus menang

lewat sudah menit- menit awal
gawang itu berguncang,
ada sentuhan yang indah antara benda bulat itu dengan jejaring- jejaringnya
mulut-mulut itu berteriak kencang
kaki melompat
hati membuncah senang, dompet mulai terasa tebal kembali

dag dig dug
jantung berdegup menerka- nerka hasil final
bola itu kembali mengguncang gawang
mata melotot tak percaya
mulut berteriak
tangan memukul- mukul kening
dompet serasa tipis
semua harapan pupus sudah

selembar uang kertas bertuliskan seratusribu tergenggam erat di tangan, terpaksa direlakan
entah nanti mau makan pakai apa
entah nanti mau membeli rokok dengan apa
entah nanti mau pulang ke rumah dengan apa
kepayahan sebelas orang yang berebut bola harus dibayar olehku dan dompetku.
seratusribuku.

kaki melangkah menendang kerikil
perut lapar dan mata cekung
kalah sudah hari ini
tapi esok tidak boleh kalah
tim mana yang harus kupegang besok?

Wednesday, June 23, 2010

i want to. would love to.

i wanna create a little world of my own imagination, where i get to be the perky main character with a bright future and happy ending.

where i get to wish upon a star and it answers me back.
where i get to be brave and love someone vividly without any fear of being rejected.
where i get to be taller and skinnier and probably to have a sharper nose. 
where i get to go across the limitation & just do something i want without worrying that i might disappoint people. to defy the gravity.
where i get to please people. every each of them. to help the starving, rejected with no bright future people. to be able to help sincerely. 
where i get to be healthy all the time, where i get to be full of energy.
where i get to be happy, not to shed any tear over matters i don't really understand.
where i get to be paid for doing something i truly love.
where i get to have my room be free of dust and fallen hair fall.
where i get to wake up early every morning and have a chit chat with God without being interfered by my lazyness.
where i get to eat enough. to eat and to stop when i'm suppose to. then probably, that way i could get that skinnier body i'm dreaming of.
where i get to use air conditioner and perfume and air freshener and plastic bags without worrying that they might ruin my beloved earth.
where i get to do good without anybody accuse me of being one of those asslickers or simply a hypocrite.

i want to. would love to.

but then,
to live in that kind of world means :

i won't know the pleasure of screaming my lungs out when i'm depressed.
i won't know how relieving it is to have big and lots of problems, but then have them all settled.
i won't know the up and down emotions of hoping that a guy would either like me or not.
to guess whether a day would turn up good or bad.
i won't know the feeling of being patted in the back, to listen to encouraging words from my beloved ones when i face my stormy moments.
i won't know the beauty of tears, because sometimes all you need is just a drop of them, running through your cheek, as an expression of both happiness and sorrow.
i won't know the advantages of being short and to sneak in a narrow- impossible spaces. plus, to appear cute to some people.
i won't know the word : "Thank God!", because i now realize it is such a powerful and soothing word.
i won't be able to learn from my mistakes and to improve myself.

that's the beauty of life.
sometimes all you need is a sense of acceptance.
hope and imagination.
strongwill.
a smile.
and good teeth to go along with that sweet smile of yours, which, thank God is one of the boons in life i manage to have.
:)

n.




Monday, June 21, 2010

c-l-i-c-h-e

waited for your call, but my phone didn't vibrate
looked for your initials through out the space, but you disappeared

got bored. and a little broken hearted
tried not to think about you.
guess what?

i successfully failed.
damn you.

Sunday, June 20, 2010

a-z


Aku pernah berkata “A”
Dan aku dimaki
Aku lalu berusaha mengubah subjek menjadi “D”
Aku mendapat cemoohan. lengkap dengan putaran bola mata menyebalkan itu
Kucoba memutar pembicaraan dengan berkata “L”
Tapi mereka menjauhiku dan mengataiku
Akhirnya ketika aku mengatakan “Z”
Mereka tertawa.
Tapi bukan karena “Z” yang aku katakan itu jenaka.
Mereka meNERTAWAKANku. Sesimpel itu.

Ada bintang jatuh.
Aku memejamkan mata dan berbisik,
Mute me.”
Agar aku tidak usah lagi mengatakan A, B, C, hingga Z.
Karena tidak ada satupun dari alfabet dasar itu yang masuk akal, paling tidak bagi otak mereka.

Monday, May 24, 2010

night



It’s funny -and somehow creepy -how night can seem to be my greatest companion.
simply befriended with singing crickets
And the grumpy rambling of the frogs
And men’s greatest work of art –music—keeps playing from this portable piece of metal.

Night,
You come to give inspiration
Really, how can I leave you just now and wake up the next day only to face morning and its heat?
Embrace me in your darkness
Cover me with your coldness

I don’t mind.


3:37 am, ruang tv.
*gambar (lagi lagi) dari mbah google