Saturday, October 30, 2010

MAINSTREAM

Tidak. Aku sedang tidak jatuh cinta.
Tapi mengapa kau tersenyum-senyum?
Ada sesuatu yang lucu.
90% orang tersenyum karena jatuh cinta, tahu.
Tapi bukan aku. Aku si 10% sisanya.
Kau tidak normal.
Gara-gara aku tersenyum karena sesuatu yang lucu?
Karena tidak jatuh cinta.
Kau selalu jatuh cinta ya?
Hey, kenapa kau malah balik bertanya?
Ups, maaf.
Maaf tidak cukup. Kau menyinggungku.
Aku menyinggungmu? Mengenai jatuh cinta?
Ya.
Kau pikir kau tidak menyinggungku saat mengataiku tak normal?
Tidak.
Mengapa bisa?
Karena cinta lebih sensitif daripada kewarasan.
Kau gila.
Nah, kalau kau berkata begitu aku tidak tersinggung.
Biar kutebak. Karena kewarasan tidak lebih penting dibanding cinta?
Ya. Aku gila dan kau tidak pernah jatuh cinta. Kau harusnya malu.
Baiklah. Tapi tadi kau juga mengataiku tidak normal karena tidak jatuh cinta.
Lalu?
Berarti mereka berhubungan.
Ya, mungkin aku salah bicara. Maaf.
Ha. Kau mengakui kesalahanmu! Berarti tadi kau salah! Kau harusnya malu.
Tidak, karena aku salah dan aku gila. Sementara kau, kau tidak jatuh cinta. Kau yang seharusnya malu.
Kau sinting.
Wah, terima kasih banyak.

---ooo---

nyes.
30okt2010 - 8:50 PM. ketika jatuh cinta menjadi prioritas.

ket* mainstream: the common current thought of the majority.

3 comments: