Tuesday, November 23, 2010

ahshit.
i just want to say shit.
please ignore the harsh language.
please.
shitshitshit.

okay enough.
err.. okay one more time.

ahshit.

capai

pernah merasa capai sampai kau ingin menangis?
tahu rasanya ketika air mata yang diharapkan malah tidak keluar?

lalu kau pun mencoba mematikan lampu,
dan menyetel lagu-lagu beralunan lembut,
berharap usaha seperti itu bisa membuatmu tertidur?
paling tidak, beristirahat?

tahu bagaimana rasanya ketika matamu tak terpejam juga,
dan kau pun terpaksa menatap langit-langit kamarmu yang gelap,
mendengarkan rintik air hujan yang turun tiba-tiba,
merasa intim dengan suara napasmu yang semakin berat,
dan kepalamu yang bertalu-talu?

di sini sekarang aku.
menatap layar ini kembali.
karena aku berusaha menangis dan tertidur,
tapi aku gagal.

12:46 AM
satu kata: capai.

Monday, November 15, 2010

quotation of the day

found this in one of my laptop's folder. what a mood booster for the day :)
come to think of it, this quotation makes me want to literally close the door, turn the lights off, and write. 

"Close the door. Write with no one looking over your shoulder. Don't try to figure out what other people want to hear from you; figure out what you have to say. It's the one and only thing you have to offer."
Barbara Kingsolver

Thursday, November 11, 2010

note to self.

oh.
hey agnes,
happy birthday ya sayang.
although i often push you too much, and sometimes too hard, 
just know that,
you're amazing just the way you are,
and
i love you.
have a best year ahead.

p.s:
maaf karena saya sempat melupakan ulang tahunmu. kalau bukan karena kalender desktop yang menandakan tanggal 11 november, mungkin saya ga akan nyadar.
kalau bukan karena teman-teman kosanmu yang tiba-tiba memberi surprise, mungkin saya juga ga akan nyadar.

Tuesday, November 9, 2010

role reversing

quoted from kompas.com, by a Srumbung villagers named Trimo:


"Memang begini dari dulu, Mas. Masa kita terus yang mengambil dari alam. Nanti kalau sudah waktunya, kita juga diberi lagi. Buktinya, bibit padi hidup, artinya kan alam juga menyisakan bekal untuk kita mulai baru lagi."


interesting point of view :)
oh, and an interesting fact as well of how the paddy stays green in midst of the ground covered by ash.


taken from:
http://regional.kompas.com/read/2010/11/08/16510143/Mengapa.Padi.di.Merapi.Tetap.Hijau

Sunday, November 7, 2010

first week after.

Tuhan, sebentar lagi kita akan bertemu.
dua setengah jam tanpa adanya kepentingan tersembunyi seperti minggu lalu.
kali ini, saya tidak akan lagi berdoa demi tertorehnya nilai A pada transkrip nilai saya.
kali ini, saya akan berdoa karena saya mau berdoa.


saya akan berdoa,
karena saya


kangen.

curhat doang - sesi II

kali ini, tercatat:
1:54 AM
7 Nov 2010
'Ruang umum' kosan dayung raya. di sebelah galon yang airnya terlalu cepat habis karena selalu ditampung para penghuni kosan. berdua bersama manusia bernama Idul Futra yang lagi mengerjakan tugas (?) agamanya.


saya sendiri, sedang mengerjakan tugas SHI saya. Sistem. Hukum. Indonesia. tugas kali ini adalah membuat essay mengenai kebebasan pers. Saya pun mulai mencari-cari kasus pers apa yang kira-kira menarik dibahas dengan sudut pandang hukum. sejujurnya, saya baru saja recovery dari kenistaan efek samping dari UTS yang lalu. apa daya, saya diingatkan kembali akan adanya kenistaan lain yang mengambil rupa: TUGAS SHI. jengjengjengjeng.


melihat-lihat kasus kebebasan pers yang ada, berarti melihat-lihat juga kenyataan mengenai penindasan pers, penganiayaan pers, dan lain lain, berarti juga membuka mata kepada konsekuensi menjadi seorang jurnalis di masa depan.


anyway anyhow, di tengah-tengah usaha saya memahami kasus A.A Gede Bagus Narendra Prabangsa ataupun kasus Fuad Muhammad Saffrudin, ataupun UU KUHP dan tetek bengek hukum lainnya, saya terpikirkan akan memunculkan sebuah karakter fiktif.

presenting, seorang jurnalis labil bernama Nini (i have no idea how i came up with that ridiculous name). Nini adalah seorang fresh graduate jurusan Ilmu Komunikasi-Jurnalistik dari salah satu universitas ternama (?) yang terletak di suburban Jakarta, yang (katanya) merupakan anak dari sebuah perusahaan penerbitan besar di Indonesia serta (katanya) mempunyai rektor seorang fisikawan terkenal.
okay, enough with the sarkasm.


berikut ini adalah komentar-komentar labil Nini saat lulus dan hendak menapaki dunia jurnaslitik profesional.


komentar 1: Aduh, serem ya jadi jurnalis, sering jadi target pembunuhan, hiih (sehabis mengerjakan tugas essay SHI mengenai pembunuhan dan penganiayaan wartawan)
komentar 2: Aduh, males juga deh kalo tengah malem gitu gue disuruh ngeliput. apalagi sendiri. haduh. 
komentar 3: Aduh, gila juga kali ya, gue bisa item lama-lama kalo harus ngeliput pas siang-siang terik gitu kaan. haduh.
komentar 4: Aduh, gue gak bisa dong dituntut untuk bikin berita dalam waktu beberapa menit doang.
komentar 5: Aduh, panas ah berdesak-desakan di tengah-tengah wartawan lain. pengap.
komentar 6: Aduh, kalo gue lagi PMS gimana? gue gak bisa ngapa-ngapain kalo lagi PMS, bawaannya mau tidur mulu.
komentar 7: Aduh, kalo gue lagi ngeliput terus digodain cowok iseng gimana? aduh.
komentar 8: 


kayaknya perlu saya hentikan sampai komentar 7, sebelum karakter Nini saya menyulut emosi orang-orang yang membaca. (ya, saya yakin, karakter saya itu sangat menyebalkan dengan segala ke-haduh-haduh-annya itu. saya aja yang ngetik sebel.)


akhirnya, Nini tidak tahan dan merasa tidak kompeten untuk menjadi jurnalis, maka ia pun memutuskan untuk menjadi akuntan di perusahaan keluarganya. (tidak ada maksud menghina profesi tertentu ya)
the end.


apasih? pasti banyak yang menaikkan alis, mengembangkan hidung, mencibir, mengernyitkan dahi, lalu menggelengkan kepala sehabis membaca tulisan saya ini.
wajar.
karena itu juga reaksi saya saat membaca ulang tulisan ini.
tapi saya butuh pelampiasan karena penat belajar, dan for the record, karakter Nini itu tidak mencerminkan saya ya. oh no, itu cuma hasil imajinasi saya (yang dangkal).


anyway, back to work.
essay saya baru mencapai satu halaman dari tiga halaman yang seharusnya.
huh-hah-huh-hah!

Thursday, November 4, 2010

curhat doang.

tercatat:
03:01 AM.
4 Nov 2010.
kamarnya si Laurencia Andala.


***


segelas kopi hitam yang tinggal ampas.
sebungkus roti sobek yang awalnya berisi enam, kini sisa dua.
tumpukan kertas di sekeliling, berantakan, lecek.
laptop yang menyala full sejak pagi.
otak yang penat.
mata yang merah dan berkantung hitam.
selimut menyelimuti tubuh, berusaha untuk tidak masuk angin.


padahal ini UTS.
Ujian Tengah Semester.
semester ini baru mencapai tengahnya saja, dan kondisi saya sudah seperti ini.
bagaimana dengan UAS?
Ujian AKHIR Semester?


masih perlu mengejar IP?
walau saya tahu itu tidak begitu berarti?


tampaknya, masih.
saya harus mempersiapkan diri untuk malam-malam panjang lain yang seperti ini.
huh-hah.


oke, kembali ke hapalan. curhatnya sampai di sini dulu.
huh-hah.