Thursday, September 9, 2010

mencoba memenuhi pintamu

Mau memintaku menulis tentang cinta?
masih saja?
mengapa?
sudah pernah kukatakan dulu, aku tak mengerti
tak mengerti makna yang dalam dari kata berhuruf lima itu
tak mengerti bagaimana bisa dua orang bisa kehilangan akal sehat dan dikendalikan emosi
tak mengerti bagaimana bisa ada istilah- istilah seperti,
"Cinta itu buta"
"Hati melambung"
"True love"
dan, ya Tuhan, baru saja aku melihat ke televisi di depanku
dan ada sebuah drama Korea berjudul
"Down with love"

apa yang selama ini terjual?
apa itu cinta?
yang kukenal hanyalah kekaguman
yang kusaksikan hanyalah nafsu
Apa benar yang ada hanyalah perasaan komersial yang dangkal?

suka-sayang-cinta
begitu siklus perasaan, kata mereka
aku tetap tak mengerti
kuharap aku normal dengan segala ketidaktahuan dan ketidakmengertianku
aku bahkan tak bisa menakar dengan tepat dimana kedudukanku.
suka?
katanya terlalu dangkal. terlalu "judge a book by its cover"
sayang?
katanya sih setingkat lebih tinggi.
cinta?
ah.
terlalu banyak "katanya"
terlalu banyak definisi
terlalu banyak subyektivitas
terlalu berlebihan, menurutku.

mungkin suatu hari aku akan dibungkam olehnya
mungkin suatu hari ia akan berkata,
"Kau lihat? sudah pernah kubilang, jangan sok tahu."
mungkin suatu hari aku akan bersikap eksklusif dan merasa dunia memang hanya milikku dan miliknya.

ah, tapi,
kembali lagi, aku bosan dengan dugaan dan prasangka.
karena keduanya berasal dari pikiranku sendiri
dan bukankah sudah kubilang tadi,
bahwa aku tak mengerti?

baiklah.
kau puas?
apakah kini aku memenuhi permintaanmu?
ya, aku tahu kau menyesal telah meminta,
karena kini kau malah semakin bingung.

tapi bukankan sudah kubilang tadi,
bahwa aku tak mengerti?

No comments:

Post a Comment