Saturday, July 24, 2010

Sebuah Permohonan Maaf

Kamu capai Nes?
capai dengan tuntutan?
capai berusaha menunjukkan dirimu di tengah dunia yang ragam ini?
Dan aku,
Dengan tidak pekanya turut memecutimu
Memaksamu berlari lebih cepat dari kemampuanmu
Memakimu ketika gagal
Lalu mengelabuimu dengan impian serta ambisiku sendiri
Aku tahu kamu capai
Menghela napas dengan susah payah setiap kali kamu melihat cambuk perfeksionis itu
Ngos- ngosan mengejar ketinggalanmu
Berusaha hidup sesuai ekspektasi dunia
Dan ekspektasiku

Padahal

Aku yang seharusnya memberimu kedamaian
Aku yang seharusnya menghiburmu ketika jatuh
Aku yang seharusnya tahu kekuranganmu dan semua batasanmu
Aku yang seharusnya mengerti keseluruhanmu

Maaf, Nes
Tolong, lain kali berteriaklah dan menjeritlah setiap aku mulai berambisi liar
Menangislah lebih keras
Agar aku bisa mendengar kejahatanku sendiri
Buah dari emosi sesaatku yang tertipu imajinasi dan asumsi masa depan yang dangkal
Karena aku tidak tahu bagaimana cara menyadarkan diriku sendiri
Karena aku begitu rendah
Dan dangkal
Dengan menganggap bahwa apa yang dunia inginkan adalah yang terbaik
Dengan merasa bahwa mereka tahu apa yang terbaik untukmu
Dengan tidak mempercayaimu
Dan tidak mengindahkan setiap ambisi dan impianmu sendiri

Maaf, Nes
Silahkan tampar aku jika kamu mau
Aku sadar,
Aku layak.

No comments:

Post a Comment