Monday, May 24, 2010

stereotype? get your brain educated.

akhir- akhir ini gw lagi berusaha menyelesaikan membaca buku berjudul "Menjaga Kebebasan Pers" --> buku - yang dengan beberapa pertimbangan -gw pinjem dari perpus kampus. salah satunya dalam rangka meng-upgrade otak gw agar bisa tahu lebih banyak hal.
buku ini adalah biografi mengenai Atmakusumah Astraatmadja, yang dikenal sebagai redaktur pelaksana harian Indonesia Raya, harian yang dibredel oleh pemerintah Orde Baru karena kekritisannya dalam meliput berita.
ada satu kalimat yang sangat menarik yang diucapkan Atmakusumah -yang juga tertulis di dalam biografinya. kalimat yang seringkali ia ucapkan pada murid- muridnya di Lembaga Pendidikan Dr. Soetomo (LPDS):

"Tolong jangan sekali- kali mempergunakan alasan- alasan stereotip saat anda menilai orang." 

to me, it's a very very very interesting quotation. 
entah kita sadar atau nggak, sudut pandang stereotip seringkali kita gunakan. bahkan kita sahkan saja. kesimpulan dangkal yang ditarik dari suatu generalisasi yang juga dangkal itu kita anggap sebagai penjelasan paling sempurna.

"dia orang batak, suaranya keras. pasti kasar. memang begitu, kan?"
"dia pelit banget sih. ga heran, dia cina Medan."
"boros- boros nih. tukang mabuk. party animal. tipikal banget orang ambon sama manado."
"dia miskin. pasti suka nyuri."
"makannya banyak sih, makanya gendut lo." 
"dia kaya banget. pasti sombong abis anaknya." 

sadar atau nggak, kalimat- kalimat begitu dekat dengan istilah "rasis".
pernah ngga ya kepikiran bagaimana perasaan orang- orang yang kita nilai sedemikian dangkalnya? apa mereka punya kesempatan untuk menjelaskan bagaimana mereka sebenarnya? 

mungkin aja bisa, tapi susah.

manusia sekarang memilih untuk mempercayai apa yang bisa mereka lihat. actually, bukan hanya manusia sekarang, dari dulu juga sebenarnya begitu. 

sifat alami manusia, seeing is believing.

media massa juga berpengaruh besar terhadap budaya stereotip ini. how so? lebih tepatnya, manusia sekarang lebih mempercayai apa yang disuguhkan media massa di depan hidung mereka. 
apa yang terkadang ngga penting dibuat penting oleh media massa. apa yang ngga bener terkesan bener kalau sudah diungkit oleh media massa. 
gosip, iklan, kampanye- kampanye, berita ini dan itu, dan lain lain.
kalo media mengatakan bahwa artis ini playboy, masyarakat percaya, lalu timbullah stereotip bahwa: semua artis itu playboy. 
media mengatakan bahwa wanita cantik itu adalah wanita berkulit putih, masyarakat percaya. semua berbondong- bondong melawan pigmen dan memutihkan kulit, dan timbullah stereotip bahwa: wanita berkulit hitam itu jelek & tidak bisa merawat diri.
manusia jadi ga punya pikiran lagi. mengikut arus saja, sedangkal genangan air di jalanan yang berlubang.

alhasil, penjelasan stereotip adalah penjelasan yang terbaik. karena buktinya ada. karena memang biasanya begitu. (menguap sudah pemikiran bahwa manusia itu berbeda- beda dan unik. sekarang semua dijadikan sama rata.)
menyedihkan, memang.
gw juga sering menggunakan stereotip saat menilai orang. misalnya, saat melihat cowok dengan:

rambut berdiri- diri dan dicat dengan 'warna matahari', jongkok di pinggir jalan sambil menjepit puntung rokok di jemarinya, kaos luntur dan kumal, celana yang sempit di pergelangan kaki, sandal jepit --> means, dia alay. --> means, dia tukang ngegodain cewek.

betapa malunya gw ketika melewati cowok itu, dan tidak tahunya ia hanya diam, tak ada siulan siulan sumbang keluar dari mulutnya, tidak ada kerlingan godaan terlempar.
gw baru saja menstereotip gaya berpakaiannya & menghubung- hubungkan dengan personalitinya -yang sebenarnya belum tentu begitu, bukan?

idk. ini masalah kebiasaan publik. susah diubah. sudah mendarah daging.

well, here's (probably) the best (idiotic) solution that i can give - at least to my self
sebelum lebih jauh tenggelam dalam generalisasi dangkal a.k.a stereotype ini, mungkin ada baiknya otak gw disekolahin dulu.


2 comments:

  1. memang yaa..
    teman saya yang satu ini multi-talented sekali..
    Jiwa menulis nyaaa ga bisa diraguin lagii...
    :)

    One day, I will see you as a great writers not only in Indonesia but also in the world !!
    Keep dreaming girl !!

    Love yaaaa.. :)

    ReplyDelete
  2. AAAAAAAAAWWWWWWWWWWWWWW
    *abundant kisses & hugs :)

    ReplyDelete