Sunday, April 25, 2010

Gravitasi

Saat ku pikir aku menantang gravitasi, rambutku akan berkibar dan senyumku akan merekah.
Tentu saja jantungku juga akan berdebar kencang, mengingat kebiasaan yang akan segera kutinggalkan demi jatuh ke kedalaman ketidaktahuan.
Saat ku menyapa gravitasi lalu melambaikan tangan untuk meninggalkannya, berarti aku telah mengucapkan kalimat perpisahan padaku yang lama.
Aku yang lama berdiri di kejauhan sana, tampak kabur sedang membalas lambaianku.
Saat ku memicu amarah sang status quo dan membuatnya mengusirku  dari semua kewajaran yang ada, aku tersenyum kecil. Status quo sudah lama menguji kesabaranku, dan sekarang, akhirnya, aku bisa mengucapkan selamat tinggal padanya.
Alam semesta tidak mendukungku, karena aku melawan hukum- hukum dari moyangnya. Aku ke kiri saat seharusnya aku ke kanan. Aku berlari kencang saat seharusnya aku diam dan menjadi patung. Aku tertawa terbahak- bahak saat sepantasnya aku menangis tersedu- sedu. Aku gila saat seharusnya aku  waras.

Saat kepala gravitasi berada di kakiku, dan kakiku berada di kepalanya, aku tahu aku salah. Tapi jauh di kedalaman hatiku, ada suara yang mengatakan bahwa aku mungkin benar.
Suara itu yang membuatku tetap melangkahi gravitasi dan semua batasan yang ada. Menguji nyali dan menyongsong prestasi.
Keputusanku, konsekuensiku.

 dream.
Dare to dream and live it.
agnesrandomthoughts

No comments:

Post a Comment