sampai ku besar nanti, sampai aku mati, ku kan ingat selalu, Yesus sahabatku dan Tuhanku...
first, let me tell you something. i woke up this morning feeling no lazier than a grizzly bear in hibernation. ibadah jumat agung yang mulai jam 10.00, dan gw baru bangun jam 9.20. ngulet-ngulet lagi di kasur, jadilah gw baru bangun jam 9.30. mandi dulu dan siap-siap blah blah blah, jadilah gw baru berangkat jam 10.00, dan sampai di gereja jam 10.15. telat. gereja penuhnya udah kayak midnight sale (sotoy. padahal gak pernah ikutan midnight sale). gw hampir ga dapet tempat duduk dan hampir disuruh duduk di ruangan "khusus orang telat" -- ruangan kecil yang ada layar LCD proyektornya, jadi gw bisa tahu apa yang terjadi di dalam ruang kebaktian. ternyata punya ternyata, ruangan "khusus orang telat" itu juga penuhnya kayak pemutaran perdana film Harry Potter di bioskop-bioskop kesayangan (lagi-lagi sotoy. wong selalu nonton pas udah mau diturunin posternya).
seorang usher berteriak-teriak, "masukin ruang kebaktian aja, masukin ruang kebaktian aja!"
gw mulai merasa seperti barang yang dioper-oper di terminal pelabuhan.
akhirnya, gw dan beberapa orang lain yang sudah super-telat sampe gak bisa masuk ke ruangan "orang telat" pun diperlakukan khusus. kita dimasukin ke ruang kebaktian yang sebenernya juga udah penuh. seorang usher mengajak gw keliling ruang kebaktian, mencari-cari satu kursi kosong. miraculously, usher itu menunjuk kursi kosong tepat di sebelah ryska, temen gw, yang sebenernya janjian bareng buat gereja jumat agung, tapi sayangnya, batre bb gw abis dan lupa ngecas, jadi dia sms, telpon, bbm, ngePING dan ngapain pun gak ada yang nyampe ke gw.
ryska memandang gw dengan pandangan lo-kemana-aja-nyet-dibbm-kaga-bisa. gw menatap dia balik dengan tatapan batre-bb-gw-abis-jadinya-off.
okay i'm rambling as usual. anyway, kebaktian berlanjut. ngantuk-ngantuk gw masih bersisa, berhubung gw bangun sedikit terburu-buru dan tidur gw cuman bentar karena begadang kemaren malemnya. sampai tiba-tiba, setelah satu lagu pujian dilantunkan, lampu meredup. orang-orang berbaju hitam bersarung tangan glow in the dark tiba-tiba berbaris di depan. ternyata mereka anak-anak sekolah minggu beserta gurunya yang mau mempersembahkan lagu "Yesus Sahabatku" dengan hand gesture.
lagu dimulai, instrumen mengalun, gw langsung berbisik pada ryska, "mampus. ini lagu favorit gw banget waktu masih di sekolah minggu". ryska mengangguk, ternyata ini juga lagu favorit dia.
gak perlu waktu lama sampai akhirnya pipi gw tiba-tiba basah. pandangan gw kabur. air mata turun begitu aja tanpa terkontrol dari mata gw. plus gw lagi pilek, jadi gw yakin gw yang paling berisik. gw tahu orang-orang lain juga banyak yang terisak, ryska juga, tapi perpaduan ingus dan air mata gw menghasilkan bunyi-bunyian yang, well, agak menarik perhatian.
Yesus sahabatku, Kau mati bagiku, besarnya kasihMu, sahabat dan Tuhanku...
Sampai ku besar nanti, sampai aku mati, ku kan ingat selalu, Yesus sahabatku dan Tuhanku...
i burst into tears, right away.
lagu itu simpel saja, liriknya pun memang ditujukan untuk anak-anak. tidak ada kalimat berbunga-bunga. instrumen yang mengiringi sangat minim, bukan full band seperti dalam beberapa gereja yang bisa membuat emosi seseorang membuncah. tapi lagu itu mampu membuat air mata gw terjun bebas.
sebenarnya simpel. gw teringat diri gw waktu masih kecil dulu. agnes kecil yang sangat mencintai Tuhan, yang mencoret-coret alkitabnya dengan tulisan "I love Jesus" atau "Mazmur 23" atau "John 3:16" atau hanya inisial- inisial "JC". agnes kecil yang dulu melantunkan lagu itu dengan semangat di sekolah minggu serta dengan pelan dan sumbang sambil berlutut di samping tempat tidur ketika malam hari. agnes kecil yang pernah iseng menyanyikan lagu itu dan merekamnya dengan kaset lagu klasik milik ayahnya.
kemana agnes yang itu?
kemana agnes yang dulu berkata, "sampai aku besar nanti aku tidak akan lupa Yesus adalah sahabatku"?
karena sekarang, agnes yang besar ternyata sudah lupa. agnes yang besar sudah malas. agnes yang besar terlalu merasa diri hebat dan pintar dan kuat. sampai-sampai agnes yang besar lupa kata-kata yang ia nyanyikan dulu, dengan tanpa beban, ku kan ingat selalu, Yesus sahabatku dan Tuhanku...
i may not be the most faithful person ever, i don't act according to how christians should behave nowadays. i skip church sometimes. i forgot to pray when i'm really hungry. i curse. i lie. i think bad about others. i gossip. i may even be that person who's not really into religion institutions, but i am still that very same person who once sang, Yesus sahabatku...
gw bingung. penampilan anak-anak sekolah minggu dengan suaranya yang khas anak kecil -- melengking, sedikit sumbang, dan ketika nada meninggi suaranya mulai falset -- itu menampar gw bolak-balik. kiri-kanan bawah-atas. anak-anak kecil yang sebenarnya melantunkan kata-kata "Yesus sahabatku dan Tuhanku" itu, seolah malah bertanya ke gw,
where have you been?
---
lagi-lagi ya nes -____-, gw terharu :')
ReplyDeleteHAHAHA lagi-lagi ya kom, gw akan membalas dengan "aaaa kokom aaaa :')"
ReplyDelete:p